Karya Tulis Ilmiah
Pengaruh Perkembangan Teknologi
terhadap Interaksi dan Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis
Oleh :
Intan Cahyaning Putri
XII IPS 2
18
SMA NEGERI 1 PURI
MOJOKERTO
Jalan Jayanegara Nomor 02 Telp/Fax :
(0321) 322636
2012 / 2013
\
Halaman Persetujuan
Karya tulis oleh : Intan Cahyaning Putri
Telah memenuhi syarat dan disetujui
untuk diujikan.
Tanda
tangan
Pembimbing
Dra.
Listijorini
NIP.
19570129 198303 2 003 Februari 2013
ii
Halaman
Persembahan
“Hendaklah semua dibuat sesederhana
mungkin, tetapi bukan asal sederhana.“
Albert
Einstein
“Ilmu pengetahuan tanpa agama
adalah pincang.”
Albert
Einstein
“Jangan mencoba menjadi orang
sukses, jadilah orang yang bernilai.”
Albert
Einstein
“Jika seseorang berbuat baik karena mereka
takut hukuman dan mengharapkan hadiah, maka orang tersebut berada dalam
penyesalan yang besar.”
Albert
Einstein
“Hidup adalah suatu petualangan
yang menegangkan atau tidak sama sekali.”
Alicia
Park
“Penyakit mematikan bisa sembuh
hanya dengan kemampuan kita untuk melawannya.”
Dikutip
dari autobiografi Lance Armstrong
“Jika anda tidak ingin melangkah melampaui apa
yang telah anda kuasai, maka anda tidak akan pernah tumbuh”
Martha
Roger
“Orang yang tidak pernah membuat
kesalahan adalah orang yang tidak pernah membuat kemajuan.”
Theodore
Roosevelt
“Hidup kita terlalu singkat untuk
menunggu.”
Tom
Stephenson
iii
Abstraksi
“Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi dan
Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis”
Oleh :
Intan Cahyaning
Putri / 18 / XII IPS 2
Perkembangan teknologi pada masyarakat
desa Pakis saat ini sudah mulai merambah ke segala bidang kehidupan. Misalnya
dalam pekerjaan sehari-hari, masyarakat sudah menggunakan mesin-mesin yang
lebih modern dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama untuk menghemat tenaga,
waktu, dan bahkan mungkin biaya. Selain itu, dalam bidang komunikasi dan
transportasi, masyarakat desa Pakis juga sudah mengenal dan menggunakan
alat-alat komunikasi dan transportasi yang lebih maju. Dengan perkembangan
dalam segala bidang seperti saat ini, masyarakat desa Pakis akan lebih giat
bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang semakin mahal karena kebutuhan-kebutuhan
sekunder akan barang-barang yang dulu dianggap mewah seperti handphone dan mobil atau sepeda motor
meningkat untuk membuktikan kepada
masyarakat lain (tetangga) bahwa mereka adalah masyarakat modern, masyarakat
kelas atas, dll. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi tanpa
disertai kesadaran dari individu tentang kegunaan barang-barang modern atau
teknologi maju bagi dirinya sendiri atau alasan tentang “seberapa pentingkah
guna alat tersebut untuk kehidupannya?” akan memicu persaingan antar individu
dan dapat menimbulkan konflik. Persaingan dalam hal ini juga bisa mengakibatkan
kecurangan antar individu atau kelompok dalam mencapai tujuan hidup atau taraf
hidup modern agar dianggap sebagai masyarakat kelas atas. Masyarakat juga akan
terpengaruh oleh pola hidup konsumtif karena semakin lama akan bermunculan
produk-produk baru dengan teknologi yang lebih maju. Dewasa ini, masyarakat
bahkan menjadi jarang berinteraksi
secara langsung karena adanya handphone.
Dengan memiliki handphone atau
barang-barang yang berteknologi tinggi lain, individu akan lebih sering
melakukan pekerjaannya sendiri tanpa mengganggu atau meminta bantuan dari
individu lain. Hal ini menyebabkan individu akan lebih jarang berkomunikasi
dengan individu lain atau lebih memilih berkomunikasi secara tidak langsung
daripada harus menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk menemui
individu lain dan berkomunikasi secara langsung. Cara atau pemikiran tersebut
memang lebih menghemat waktu dan biaya, tetapi jika dilakukan secara terus
menerus akan berakibat pada sikap individualisme. Sikap individualisme pada
masyarakat desa Pakis memang belum benar-benar terlihat, tetapi
anggapan-anggapan seperti “waktu adalah uang”, “orang lain tidak lebih baik
dari saya”, atau rasa “tidak ingin merepotkan orang lain” sudah tertanam bahkan
secara tidak langsung sudah ditiru oleh anak-anak dalam lingkungan tersebut.
Hal ini sangat berbeda dengan interaksi dan pola kehidupan pada masyarakat desa
Pakis sebelum tersentuh oleh modernisasi atau perkembangan teknologi yang lebih
mengutamakan kepentingan bersama daripada sikap individualisme. Hal ini juga
akan bisa diatasi dengan adanya filter yang ditanamkan sejak dini melalui
pengajaran dalam bidanga agama, pengajaran di sekolah, penanaman sifat dan
sikap oleh orang tua dan lingkungan, dan juga penanaman pendidikan berkarakter
bangsa.
Kata kunci : Interaksi
iv
Kata Pengantar
Puji
syukur yang dalam penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya karya tulis ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Dalam
karya tulis ini, penulis membahas mengenai “Pengaruh Perkembangan
Teknologi terhadap Interaksi Masyarakat dan Pola Kehidupan Desa Pakis”. Suatu permasalahan yang dialami
oleh masyarakat di Negara berkembang.
Karya
tulis ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai pengaruh kemajuan
teknologi terhadap interaksi dan pola kehidupan masyarakat yang sangat
diperlukan dengan harapan bahwa masyarakat dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh kemajuan teknologi pada masa sekarang dan bagaimana cara mengatasinya
sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kemajuan teknologi secara maksimal tanpa
melupakan atau meninggalkan jati diri bangsa. Karya tulis ini juga dibuat untuk
memenuhi tugas akhir penulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dalam
proses penyusunan karya tulis ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis
kepada yang terhormat :
1. Dra.
Listijorini selaku
guru bidang studi Bahasa Indonesia.
2. Orang tua dan saudara tercinta yang
telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun materil kepada penulis.
3. Rekan-rekan XII IPS 2 SMA Negeri 1 Puri
Mojokerto yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan karya tulis
ini.
Dan
hanya kepada Tuhan YME penulis memohon doa sehingga bantuan dari berbagai pihak
bernilai ibadah.
Penulis
menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sehingga hanya yang demikian saja yang dapat penulis berikan. Penulis juga
sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis
dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya.
Demikian
karya tulis ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Mojokerto,
01 Februari 2013
Penulis
v
Daftar Isi
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan ii
Halaman Persembahan iii
Abstraksi iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1
Latar Belakang 1
1.2
Rumusan Masalah 2
1.3
Tujuan 2
1.4
Metode Penelitian 3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Perkembangan
teknologi di desa Pakis 4
2.2 Pengaruh perkembangan teknologi terhadap
interaksi dan pola
perilaku
masyarakat desa Pakis 6
2.3 Interaksi dan pola kehidupan
masyarakat desa Pakis sebelum
adanya
modernisasi atau perkembangan
teknologi seperti
sekarang ini 18
2.4 Solusi 19
BAB III PENUTUP 21
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran 21
Daftar Pustaka 23
Apendiks 24
vi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini
menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di era sekarang,
segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini
merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi. Teknologi adalah sesuatu
yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia.
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi.
Penggunaan teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama
semakin canggih. Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam
penyampaiannya, kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan
tanpa jarak.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat ini, pepatah yang menyatakan
bahwa “Dunia tak selebar daun kelor” sepantasnya berubah menjadi “Dunia
seakan selebar daun kelor”. Hal ini disebabkan karena semakin cepatnya
akses informasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa mengetahui peristiwa
yang sedang terjadi di daerah lain atau bahkan di negara lain, misalnya Amerika
Serikat walaupun kita berada di Indonesia.
Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia.
Teknologi lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah
kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi
telah berkembang pesat dan semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman
sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan
manusia.
Di awal kemunculannya, teknologi
canggih hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-benar
membutuhkannya demi kelancaran pekerjaan mereka. Namun, seiring perkembangan zaman,
perkembangan teknologi telah dirasakan oleh semua kalangan baik yang
benar-benar membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan tak terkecuali pada masyarakat
desa Pakis.
Masyarakat
desa Pakis yang juga tersentuh oleh perubahan yang berupa perkembangan
teknologi, masyarakat menjadi lebih modern. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi seperti sekarang ini juga menimbulkan dampak baik positif maupun
negativ.
Berdasarkan
argumentasi di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
pengaruh kemajuan teknologi terhadap interaksi dan pola kehidupan masyarakat di
desa Pakis.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Bagaimanakah perkembangan teknologi di Desa Pakis saat
ini?
1.2.2
Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap
interaksi masyarakat di Desa Pakis?
1.2.3
Bagaimanakah interaksi masyarakat sebelum adanya
perkembangan teknologi seperti sekarang?
1.2.4
Apa solusi untuk mengatasi masalah tersebut?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah
1.3.1
Untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan teknologi
di Desa Pakis saat ini.
1.3.2
Untuk mengetahui apa pengaruh perkembangan teknologi
terhadap interaksi dan pola hidup masyarakat Desa Pakis.
1.3.3
Untuk mengetahui dan membandingkan bagaimana interaksi
dan pola kehidupan masyarakat Desa Pakis saat ini setelah adanya perkembangan
teknologi dan sebelum adanya perkembangan teknologi.
1.3.4
Untuk mengetahui cara berinteraksi dengan baik dan
benar di tengah perkembangan teknologi.
1.4
Metode
Penelitian
Metode yang dipakai dalam penulisan karya tulis ini adalah studi pustaka,
pengamatan, dan wawancara.
1.4.1
Studi
Pustaka
Karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka yaitu
dengan mengambil data dan informasi dari buku-buku tentang interaksi masyarakat
ditengah perkembangan teknologi yang pesat.
Selain itu penulis juga mengambil data dan informasi dari majalah-majalah
dan internet yang berkaitan dengan tema pada karya tulis ini.
1.4.2 Pengamatan atau Observasi
Karya tulis ini menggunakan metode pengamatan atau
observasi yaitu dengan mengamati interaksi masyarakat desa Pakis di tengah
perkembangan teknologi saat ini.
Pengamatan ini dilaksanakan selama 21 hari yaitu pada tanggal 24 Desember
2012 sampai 13 Januari 2013 di desa Pakis kecamatan Trowulan kabupaten
Mojokerto.
Pengamatan ini meliputi :.
o
Penggunaan perkembangan teknologi oleh
masyarakat di desa Pakis.
o Pengaruh
penggunaan teknologi terhadap pola perilaku dan kebiasaan di desa Pakis.
o Pengamatan
pada beberapa penduduk yang berusia lanjut
di desa Pakis dan sudah tinggal di desa Pakis sejak lahir.
BAB
II
PEMBAHASAN
Obyek yang diamati
|
Hasil
|
1. Perkembangan
teknologi pada masyarakat desa Pakis
|
Hampir pada semua bidang kehidupan. Misalnya dalam bidang profesi, transportasi,
komunikasi, dll.
|
2.
Pengguna teknologi modern pada masyarakat desa
Pakis.
|
Semua lapisan masyarakat tanpa memandang usia.
|
3.
Pengaruh perkembangan teknologi terhadap kebiasaan,
gaya hidup, dan interaksi masyarakat desa Pakis
|
Masyarakat menjadi cenderung menggantungkan diri dan menganggap
teknologi yang dimiliki dan digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan selain
ekonomi.
|
2.1 Perkembangan
teknologi di desa Pakis
Teknologi dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti
pengetahuan atau ilmu mengenai teknik. Pada era modern seperti saat ini,
teknologi sudah berkembang pesat dengan adanya penemuan oleh ilmuwan-ilmuwan
yang berhasil membuat inovasi untuk menemukan sesuatu yang benar-benar
dibutuhkan dan bisa membantu atau mempermudah manusia dalam melakukan sesuatu.
Kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi kehidupan di
seluruh dunia, bukan hanya di daerah asal penemu. Tetapi juga di seluruh dunia.
Dalam hal ini Negara maju memiliki peran penting sebagai kiblat dari
modernisasi. Negara maju yang memiliki standart modern yang menginfeksi
masyarakatdan Negara-negara di seluruh dunia dengan pengaruhnya yang besar
apalagi kepada negara-negara berkembang
Indonesia adalah
salah satu negara berkembang yang tentu saja perkembangannya menuju kearah
kemajuan atau modernisasi dalam segala bidang kehidupan. Seluruh daerah di
pelosok negeri ini sudah mulai atau bahkan sudah benar-benar terinfeksi oleh
modernisasi yang cenderung kearah westernisasi sehingga dalam hal ini akan
menimbulkan efek-efek negatif yang nyata dalam pola kehidupan masyarakat itu
sendiri.
Tidak terkecuali di desa Pakis kecamatan Trowulan
kabupaten Mojokerto. Di desa ini juga sudah terkena modernisasi hampir dalam
segala bidang kehidupan yang mengubah cara-cara lama atau tradisional dalam
melakukan banyak hal menjadi lebih mudah dan efisien.
Misalnya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari,
perkembangan teknologi mengubah cara penduduk desa setempat dalam bercocok
tanam yang dahulu menggunakan kerbau atau sapi dalam membajak sawah mereka
berubah dengan menggunakan traktor.
Pada bidang komunikasi, hampir seluruh lapisan
masyarakat telah memiliki handphone
model terbaru dengan vitur-vitur canggih. Baik anak-anak sampai orang dewasa
semua memiliki alat komunikasi portable
ini.
Jika pada zaman dahulu belum ada televisi, bahkan untuk
mendengarkan radio pun hampir seluruh warga dalam satu RW mendengarkan radio
bersama setiap malam di salah satu rumah warga yang memiliki radio. Hal ini
terjadi karena saat itu radio adalah barang yang sangat mewah dan tidak semua
orang bisa membeli.
Pada bidang transportasi, jika pada zaman dahulu
pemilik sepeda motor adalah orang-orang dari kalangan atas, tetapi sekarang
semua keluarga memiliki sepeda motor. Bahkan ada beberapa keluarga yang setiap
anggota keluarganya memiliki satu sepeda motor.
Mobil yang dulu barang mewah, sekarang sudah menjadi
sebuah kebutuhan sekunder paling atas dan telah banyak dimiliki warga desa
Pakis.
Dalam hal model rumah, warga desa Pakis juga sudah
memiliki model rumahnya sendiri. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya
rumah-rumah model lama yang direnovasi menjadi rumah-rumah dengan model yang
lebih modern.
Cara yang digunakan warga desa Pakis dalam melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak atau membersihkan rumah juga sudah
modern. Yaitu yang dulu memasak menggunakan kayu bakar, sekarang sudah
menggunakan kompor gas. Membersihkan karpet yang dulu harus dicuci beberapa
hari sekali agar karpet tetap terjaga kebersihannya, sekarang tinggal disedot
dengan vacuum cleaner yang bisa
mempertahankan kebersihan karpet dari debu lebih lama.
Jika dillihat dari beberapa contoh diatas, maka masyarakat
desa Pakis kecamatan Trowulan tergolong memiliki kemajuan yang cukup pesat
mengingat cara-cara dan peralatan-peralatan yang digunakan sudah sangat lebih
modern dan lebih menghemat waktu, tebaga, dan biaya.
2.2 Pengaruh
perkembangan teknologi terhadap interaksi dan pola perilaku masyarakat desa
Pakis
Interaksi sosial adalah hubungan timbal
balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara
kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara
orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.
Interaksi sosial akan berlangsung
apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari tindakan tersebut
menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang
atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau
bahkan terjadi persaingan dan pertikaian.
Interaksi sosial merupakan hubungan
sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok
maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial
:
a.
Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial
dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar individu
dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat
langsung (face to face) maupun tidak
langsung atau sekunder. Yakni kontak sosial yang dilakukan melaui perantara,
seperti melalui telepon, orang lain, surat kabar, dan lain-lain. Kontak sosial
yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat
negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak
menghasilkan suatu interaksi sosial.
b.
Adanya Komunikasi Sosial
yaitu seseorang memberi arti pada
perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut,
sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat
diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan
bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.
Interaksi sosial merupakan suatu proses
yang dapat memberikan pola interaksinya. Pola interkasi sosial merupakan bentuk
jalinan interaksi yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai pola
tertentu. Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Didasarkan atas kedudukan sosial (status) dan peranannya.
2)
Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik
yang merupakan hasil dari kegiatan tadi.
3)
Mengandung dinamika. Artinya dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai
keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun
kehancuran.
4)
Tidak mengenal waktu, tempat, dan keadaan tertentu. Berarti interaksi sosial
dapat teriadi kapan dan dimanapun, dan dapat berakibat positif atau negatif
terhadap kehidupan masyarakat.
Dari pola-pola tersebut, berdasarkan
bentuknya, interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu:
1)
Pola interaksi individu dengan indiuidu
Dalam mekanismenya, interaksi ini
dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan yang mengakibatkan munculnya
beberapa fenomena, seperti: jarak sosial, perasaan simpati dan antipati,
intensitas dan frekuensi interaksi.
2)
Pola ini merupakan bentuk hubungan antara individu dengan individu sebagai
anggota suatu kelompok yang menggambarkan mekanisme kegiatan kelompoknya.
Dimana setiap perilaku didasari kepentingan kelompok, diatur dengan tatacara
yang ditentukan kelompoknya, dan segala akibat dari hubungan merupakan tanggung
jawab bersama.
3)
Pola interaksi kelompok dengan kelompok
Hubungan ini mempunyai ciri-ciri
khusus berdasarkan pola yang tampak. Pola interaksi antar kelompok dapat
terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama, termasuk juga di dalamnya perbedaan
jenis kelamin dan usia, institusi, partai, organisasi, dan lainnya.
Diantara kelebihan, pasti ada suatu
kekurangan yang selalu menemani. Begitu pula yang terjadi pada perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang telah ditinjau dari berbagai aspek yang
telah terjadi. Perubahan yang drastis sangat dirasakan dengan adanya ledakan
yang ditimbulkan dari perubahan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga
menjadikan suatu tahapan negara untuk menjadi berkembang secara globalisasi.
Tanpa disadari, suatu hal yang dahulu menjadi penghalang informasi sedikit demi
sedikit mulai rapuh dan masyarakat zaman sekarang semakin leluasa memperoleh
informasi dalam berbagai bentuk dan demi berbagai kepentingan yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, masyarakat sekarang lebih tanggap tentang apa yang sedang
berkembang dan tentunya menjadi kritis. Dan cara pandang yang digunakan setiap
masyarakat relatif lebih bervariasi dan mempengaruhi gaya hidup hingga sampai
pada perubahan kebudayaan suatu negara.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita
sendiri membutuhkan komunikasi dengan sesama atau antara satu orang dengan
orang lain. Melalui media komunikasi yang kita rasakan pada masa kini,
kemudahan – kemudahan yang datang begitu banyak dan mempermudah jaringan
hubungan sosial dengan seseorang, kelompok / komunitas, bahkan dengan orang
lain yang dianggap masih asing dalam kehadirannya pada kehidupan kita. Akan
tetapi dapat kita terima dengan minimnya rasa canggung. Melalui media kita
dapat mendeskripsikan keadaan kita sesuai dengan sebenarnya atau berbanding
terbalik, dengan demikian kita lebih nyaman berhubungan dengan orang lain
melalui media dan kita merasa nyaman dengan yang terjadi. Keadaan yang terjadi
biasanya tergantung pada keadaan sesaat, dan setelah itu menghilang karena
tidak ada keterikatan yang mendalam pada suatu hubungan yang terjadi melalui
media komunikasi dan informasi.
Arus yang mengalir dengan deras pada kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi menyebabkan terjadinya pada perubahnya nilai – nilai
pelestarian dan ciri khas budaya yang terdapat pada suatu daerah yang sudah ada
sejak dahulu kala. Banyak sekali penyebaran dan masuknya kebudayaan atau
kebiasaan dari negara lain yang masuk ke dalam kebudayaan Indonesia. Penyebab
yang terjadi dari keadaan tersebut dikarenakan luasnya pengetahuan yang didapat
oleh perkembangan media teknologi komunikasi dan informasi, dan tanpa kita
sadari kita telah larut dalam kebudayaan orang lain yang sudah menjadi
kebiasaan setiap hari. Contoh saja dalam hal memberi salam, sebagai orang
Indonesia yang selalu menjunjung ramah tamah dan norma kesopanan, kita hanya
dapat memberikan salam / jabat tangan sebagai hal yang biasa jika bertemu
dengan orang lain. Kebiasaan tersebut telah dilupakan bagi segelintir orang,
mereka lebih merasa nyaman dengan memberikan ciuman pipi kepada orang lain
seperti dengan kebiasaan orang barat. Hal demikian sangat bertentangan dengan
kebudayaan yang dianut di Indonesia, dengan demikian, pengaruh budaya sangat
berpengaruh dan mempengaruhi akibat pertumbuhan media komunikasi dan informasi
tanpa batas dan tak terkendai.
Pengaruh besar yang terjadi oleh adanya kehadiran media komunikasi dan
informasi juga memberikan dampak yang sangat besar bagi para sistem
perpolitikan di negara ini. Hal ini dilihat merupakan suatu wadah dan cara
untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat. Melihat kembali fungsi dan
kegunaan media yang merupakan suatu saluran yang dapat menjangkau masyarakat /
sebagai media massa yang memproduksi dan menyebarkan informasi tanpa memandang
ruang dan waktu, serta berbagai kalangan dapat dengan mudah mencari dan
menemukan guna memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan.
Melihat suatu keuntungan dan kemudahaan yang didapati dalam
media komunikasi dan informasi, para politisi mulai memaksimalkan dalam
penggunaanya untuk kepentingan menyebarkan gagasan atau melancarkan taktik
perpolitikan guna memperoleh simpati dari kalangan masyarakat semaksimal
mungkin. Contoh saja pada saat masa – masa pemilu presiden atau gubernur, media
tanpa disadari telah dijadikan sebagai senjata untuk berkampanye secara gencar
untuk meyakinkan masyarakat dan memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Selain
itu, media juga digunakan sebagai alat pencitraan lembaga politik atau personal
agar dapat mempersuasi masyarakat luas.
Lembaga politisi menggunakan periklanan, pembukaan forum –
forum wacana, atau menjadikan perbincangan suatu masalah dengan arahan ke dalam
dunia politik. Melalui cara – cara seperti itu, sedikit demi sedikit pengaruh
kepada masyarakat dapat tersalurkan dengan baik sebagai media media persuasi
yang cukup optimal. Tidak hanya melalui orasi, kampanye secara nyata, melakukan
orasi dan kampanye dalam media juga dapat menghasilkan yang maksimal bahkan
sangat terarah sasaran dan tujuan yang ingin disampaikan.
Pemanfaatan dan penggunaan yang maksimal dapat memperoleh
hasil yang optimal pula, tinggal siapa yang dapat menggunakannya secara baik
dan benar tanpa melanggar peraturan yang telah ditentukan sebelumnya.
Masyarakat juga harus memiliki jiwa yang kritis dan tidak hanya menelan segala
sesuatu yang tersebar dalam media komunikasi dan informasi secara mentah –
mentah, harus menela’ah secara benar dan mengetahui maksud dan tujuan yang
tersurat atau tersirat. Sehingga tidak hanya menjadi pengguna yang apa adanya,
tetapi harus menjadi pengguna yang cerdas dan cermat. Apabila dampak yang
terjadi itu memiliki arus positif dapat digunakan, sedangkan jika dampak itu
negatif sebaiknya tidak digunakan atau ditiru dalam kehidupan sehari – hari.
Menurut
penelitian yang dilakukan penulis selama 21 hari atau tiga minggu, yaitu pada
tanggal 24 Desember 2012 sampai 13 Januari 2013, penulis menyimpulkan beberapa
yang mencolok akan perubahan cara interaksi dan pola perilaku masyarakat desa
Pakis. Beberapa hal tersebut secara konkrit antara lain yaitu :
1. Rasa
persaingan yang tinggi karena ingin menjadi masyarakat kelas atas atau
masyarakat modern, karena predikat sebagai masyarakat kelas atas adalah
pengakuan dari masyarakat lain yang ada disekelilingnya. Dalam hal ini akan
timbul rasa ingin memamerkan apa yang mereka miliki yang mereka anggap sebagai
milik masyarakat kelas atas supaya masyarakat atau individu lain menganggap
mereka sebagai masyarakat kelas atas.
2. Masyarakat
menjadi lebih bersifat konsumtif dalam memenuhi keinginan hidupnya, bukan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan karena adanya rasa persaingan
antara individu satu dengan individu lainnya yang mengakibatkan keinginan
individu untuk selalu menjadi pemenang dan memiliki apapun yang tidak dimiliki
oleh individu lain dan atau memiliki sesuatu yang baru lebih dulu dari siapapun
yang dianggap sebagai saingannya.
3. Kurangnya
solidaritas dan kebersamaan karena adanya persaingan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya untuk menjadi masyarakat modern. Persaingan dalam hal ini bisa
menyebabkan konflik karena adanya rasa iri yang timbul akibat tidak bisa
menerima kekalahan.
4.
Egois karena adanya Vested
Interest atau kepentingan-kepentingan pribadi yang berupa ketakutan akankegoyahan
status social yang sudah didapat oleh orang-orang kalangan atas di desa Pakis.
Hal ini menimbulkan tertutupnya orang kalangan atas hanya dengan orang kalangan
atas. Atau lebih sederhananya yaitu adanya kelompok-kelompok social yang
membagi masyarakat menjadi golongan masyarakat kelas atas dan golongan
masyarakat kelas bawah di desa Pakis.
5.
Individualis karena kurangnya komunikasi secara
langsung antar individu yang disebabkan oleh lengkapnya fasilitas yang dimiliki
untuk menunjang komunikasi jarak jauh dan menunjang masyarakat untuk mengerjakan
pekerjaan masing-masing. Dalam hal ini, kelengkapan teknologi juga
mengakibatkan rasa tidak membutuhkan orang lain karena adanya teknologi yang
bisa membantu pekerjaan dan menghemat tenaga sehimgga muncul anggapan tidak
membutuhkan orang lain.
6.
Masuknya budaya asing melalui teknologi modern seperti
televisi, internet, atau teknologi komunikasi yang lain menyebabkan kesalah
pahaman antara modernisasi dan westernisasi dalam lingkungan masyarakat. Tidak
dipungkiri, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat desa Pakis akan
pendidikan. Paham-paham (pola pikir) orang tua tertanam sejak dini pada pikiran
anak-anak mereka. Misalnya jika orang tuanya petani dan peternak sapi,
anak-anak mereka akan diajarkan untuk membantu orang tua mereka ke sawah dan mencari
rumput. Hal ini memang baik, tetapi secara tidak langsung dalam pikiran anak
akan tertanam anggapan bahwa apapun yang si anak lakukan dalam bidang
pendidikan pada akhirnya mereka akan ke sawah dan mencari rumput untuk
sapi-sapi mereka juga tanpa melakukan hal lain yang lebih dari apa yang mereka
bayangkan.
7.
Pengaruh anggapan westernisasi adalah modernisasi
membawa dampak yang buruk dalam kehidupan masyarakat. Lunturnya jati diri
bangsa seperti nilai religi, kesopanan, dll. Pada zaman modern seperti sekarang
ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat. Kemajuan teknologi tentu saja
mendukung dalam hal ini. Penyalahgunaan kemajuan teknologi juga menjadi sebuah
tantangan bagi masyarakat pada zaman modern untuk mempertahankan jati diri
bangsa. Tetapi pada kenyataannya, masyarakat di desa Pakis menerima begitu saja
apa yang mereka dapatkan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Gaya hidupp yang
ditunjukkan insan pertelevisian adalah gaya hidup yang kebarat-baratan yang
terkadang sangat jauh dengan jati diri bangsa Indonesia termasuk desa Pakis.
Gaya hidup yang seperti itu sangat mudah diterima dan ditiru oleh masyarakat.
Seperti pakaian yang terlalu minim, gaya hidup berfoya-foya, dan penggunaan
minuman keras atau narkotika juga sangat gampang merasuk dan ditiru oleh
masyarakat desa Pakis. Meskipun tidak semua masyarakat meniru hal-hal tersebut.
Tetapi pada kennyataannya hal tersebut telahmembawa pengaruh buruk terhadap
sebagian masyarakat desa Pakis.
8.
Ketergantungan. Media komputer memiliki kualitas atraktif yang
dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu
atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan menemukan dunianya sendiri
yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa
menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain gamesyang ada.
9.
Violence and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada
komputer. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik
situs menggunakan berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah
satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan kekezaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain
permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya
permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Bahkan
ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer
memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada
di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi
terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap
sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan
sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk
bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan).
10. Pornografi. Anggapan yang mengatakan
bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu
banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak
terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal
yang bersifat porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa
mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya,
ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya.
Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka
jelajahi.
11. Antisocial
Behavior. Salah satu dampak yang
dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior.
Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya
dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut
tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat
menarik perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang
berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal
dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan
sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya.
Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang
sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan
tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
12. Malas belajar dan
mengerjakan tugas. Penggunaaan
komputer juga menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan. Seseorang
terutama anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas
karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer dari pada
mengerjakan tugas atau belajar.
13. Perubahan Tulisan
Tangan. Dengan kemudahan
dan kepraktian yang diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan
suatu text, membuat seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus
menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan mengalami perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai
akhirnya menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena
mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.
Dari
contoh-contoh konkret dampak perkembangan teknologi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak negative yang dapat
dikelompokkan menjadi berikut :
1.
Disintegrasi masyarakat
Disintegrasi adalah
suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian dari suatu kebulatan. Mac
Iver mengatakan bahwa perubahan social (perkembangan teknologi, modernisasi,
atau dan globalisasi) yang terjadi dalam masyarakat berakibat kepada
keseimbangan hubungan social. Dengan kata lain, perubahan dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan hubungan social. Hal ini karena dalam kenyataannya
unsure-unsur social dalam masyarakat tidak selalu bersifat adjustive (dapat menyesuaikan diri) terhadap perubahan. Perubahan
tersebut adalah perubahan terhadap norma-norma dan nilai dalam masyarakat
karena perubahan yang terjadi karena lembaga kemasyarakatan.
2. Ketertinggalan
budaya (Cultural Lag)
Menurut
penelitian yang dilakukan oleh penulis dan hasil dari studi pustaka, masyarakat
desa Pakis yang sedang mengalami perubahan tidak semua bisa mengikuti
perubahan. Pertumbuhan atau perkembangan teknologi berkembang lebih cepat dari
daya terima masyarakat akan perkembangan yang masuk.
2.
Keterkejutan budaya (Cultural Shock)
Ketidak sesuaian unsur-unsur yang saling berbeda, sehingga menghasilkan
suatu pola kehidupan social yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang
berasngkutan. Budaya yang masuk pada suatu wilayah tidak selalu sesuai engan
apa yang diharapkan masyarakat, sehingga kondisi seperti ini bisa menimbulkan
keguncangan budaya.
3.
Masalah social
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan
keinginan dan harapan, serta masyarakat ingin mencari solusinya. Masalah social
sebagai salah satu dampak perubahan social perkembangan teknologi adalah :
- Kenakalan
remaja
- Kriminalitas
- Prostitusi
- Kemiskinan
- Pergolakan
daerah
2.3 Interaksi
dan pola kehidupan masyarakat desa Pakis sebelum adanya modernisasi atau
perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
Setiap
orang bergaul dengan orang lain hari demi hari.Kita berbicara dengan orang lain
,berslaman,atau bahkan bermusuhan.Semua tindakan yang bercirikan resiprokal
(timbale balik).Tindakan ini dinamakan interaksi
social.Interaksi social merupakan intisari kehidupan social,yang artinya
kehidupan social tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan
seseorang dengan orang lain. Kegiatan belajar dalam kelas, hingar bingar
pabrik, mahasiswa berdemonstrasi, sampai suasana ramai perdagangan dipasar, tidak
lain merupakan interaksi social. Karena bercirikan resiprokal, interaksi social
terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan seseorang. Tindakan
itu mengundang orang lain untuk menanggapinya.Demikian halnya dengan interaksi
yang terjadi dalam masyarakat sebelum adanya perkembangan teknologi di
wilayahnya,yaitu di Desa Pakis,Kecamatan Trowulan.
Sulit
mengatakan kapan pertama kali Indonesia pada umumnya dan desa Pakis pada
khususnya tersentuh oleh perkembangan teknologi. Tetapi sejak zaman penjajahan
pun Indonesia sedikit demi sedikit telah mengalami perkembangan dalam bidang
teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa penjajah-penjajah yang menjajah
Indonesia juga memiliki kontribusi dengan membawa sesuatu yang dulu belum
dikenal sama sekali oleh masyarakat pribumi menjadi suatu yang hingga sekarang
masih berpengaruh. Misalnya system pendidikan SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA
3 tahun yang merupakan peninggalan Jepang. Indonesia juga mewarisi peninggalan
Belanda yang berupa industrialisasi penggilingan tebu pada zaman penjajahan
Belanda.Sistem penyimpangan uang atau biasa disebut bank,hal itu merupakan
peninggalan dari penjajahan Belanda.Semua hal yang telah dijelaskan diatas
seakan secara bertahap merubah system kehidupan masyarakat Indonesia,Secara
berangsur-angsur kehidupan masyarakat mulai berubah,khususnya di Desa Pakis,dan
umumnya dimasyarakat Indonesia.
Dapat
kita ketahui bahwa sebelum adanya teknologi yang berkembang secara
cepat,secepat penyebaran informasi pada zaman sekarang bahwa masyarakat Desa
Pakis masih memiliki tradisi yang sangat kental dari peninggalan
kerajaan-kerajaan Majapahit dulu,seperti adanya kegiatan syukuran
dipemakaman,atau ditempat-tempat yang dianggap keramat,serta pohon-pohon besar
yang dianggap keramat atau biasa disebut Andil.Masyarakat setempat melakukan
syukuran tersebut untuk meminta keselamatan jika Desa tersebut mengalami sebuah
masalah yang berhubungan dengan teror0teror mistik.Kelancaran jika Desa
tersebut akan melaksanakan suatu acara entah itu perkawinan, khitanan, atau pun
memperingati hari kelahiran Desa tersebut. Rejeki jika orang tersebut percaya
dengan kekuatan- kekuatan yang bisa terwujud.
Tidak
hanya demikian,namun interaksi masyarakat desa Pakis sebelum adanya
perkembangan teknologi yang masuk diwilayahnya,masyarakat sangat akrab, dalam
bahasa Sosiologi disebut Gemeinscaft atau
Paguyuban, paguyuban adalah kelompok atau kehidupan bersama dimana para
anggotanya diikat oleh suatu hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan
kekal, dan didasarkan pada perasaan cinta atau perasaan batin yang kuat.
2.4 Solusi
Solusi untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan menambah
kesadaran masyarakat desa Pakis akan pentingnya mempertahankan jati diri
bangsa. Jati diri bangsa yang meliputi nilai religious, humanis, Naturalis,
Terbuka, Demokratis, Integrasi dan harmoni, Nasionalisme dan patriotism,
berkomitmen terhadap kebenaran, jujur dan adil, professional, beriptek, berjiwa
cultural, serta berjiwa seni dan estetika harus benar-benar dijaga dengan baik.
Masyarakat desa Pakis harus membuat sebuat filter diri dalam menerima dampak
dari perkembangan teknologi.
Hal ini
harus ditanamkan oleh para orang tua kepada anak-anak mereka sejak dini. Mereka
harus menanamkan jiwa religius supaya perkembangan teknologi bisa diselaraskan
dengan nilai-nilai religius yang berintegrasi dengan nilai-nilai kemasyarakatan
yang sudah tertanam sejak dulu.
Pengawasan
orang tua juga sangat berperan penting dalam hal ini. Ketika seorang anak terbiasa
dengan pengawasan orang tua, lama-kelamaan mereka juga akan terbiasa untuk
tidak melakukan penyalahgunaan-penyalahgunaan fungsi teknologi meskipun tidak
sedang diawasi.
Selain itu,
bidang pendidikan juga berperan penting dalam hal ini. Dengan penanaman
pendidikan berkarakter bangsa di sekolah-sekolah juga akan meningkatkan
kesadaran diri para murid yang akan menular ke masyarakat luas.
Dalam hal
ini, seluruh warga masyarakat harus ikut ambil bagian. Norma-norma yang
diterapkan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis harus dilestarikan
dan dijalankan dengan tegas supaya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa secara tegas diberi sanksi.
Ini akan memberikan efek jera pada masyarakat desa Pakis.
Adanya
penyuluhan dan pengarahan juga perlu dilaksanakan mengingat kurangnya atau
salahnya pengertian masyarakat desa Pakis tentang Teknologi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka dapat disimpulakan bahwa
teknologi di desa Pakis sudah berkembang jauh lebih modern dari sebelumnya.
Perkembangan teknologi tersebut mencakup dalam segala bidang kehidupan, baik
alat-alat penunjang profesi, alat-alat komunikasi, transportasi, dll.
Hal ini merupakan suatu kemajuan sehingga masyarakat
desa Pakis bisa lebih produktif dan lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Tetapi
hal ini juga menimbulkan kurangnya interaksi masyarakat dan lunturnya jati diri
bangsa. Masyarakat lebih bersikap individualis dan bersifat konsumtif.
Hal ini jelas sangat berbeda dengan keadaan masyarakat
sebelum masyarakat mengenal teknologi seperti saat ini. Masyarakat desa Pakis
pada zaman dulu lebih menjunjung tinggi kebersamaan serta toleransi.
Untuk mengatasi hal ini, perlu dipikirkan secara matang
karena semakin lama teknologi juga semakin merajalela. Salah satu cara agar
bisa mengatasi dampak dari kemajuan teknologi yaitu dengan penanaman jati diri
bangsa oleh orang tua kepada anaknya sejak dini serta pengawasan yang harus
dilakukan oleh orang tua. Dengan kesadaran akan jati diri bangssa yang
ditanamkan oleh orang tua sejak dini akan dengan sendirinya bisa menjadi filter
dalam menerima dampak dari perkembangan teknologi.
3.2
Saran
Bagi masyarakat secara luas pada umumnya dan masyarakat
desa Pakis pada khususnya, agar bisa menjaga eksistensi bangsa dengan lebih
member filter pada diri masing-masing supaya bisa menghadapi dampak dari
perkembangan teknologi yang semakin maju.
Bagi siswa SMA Negeri 1 Puri, supaya bisa menggunakan
teknologi semaksimal mungkin dalam menunjang pendidikan tetapi dengan control
diri dan meningkatkan kesadaran siswa SMA Negeri 1 Puri akan bahayanya dampak
yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan teknologi.
Bagi guru SMA Negeri 1 Puri supaya bisa memaksimalkan
penggunaan teknologi pada proses belajar-mengajar yang diikuti dengan
pengontrolan kepada siswanya dan penanaman kesadaran diri kepada siswa.
Daftar
Pustaka
Muin,
Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Jilid 2.
Jakarta : Erlangga
Wartono,
Tarisius dkk. 2007. Sosiologi 3.
Jakarta : Yudhistira
Sarwono,
S.W.. 2001. Psikologi Sosial – Psikologi
Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka
Armando, Servulus.
2012. http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12-response-paper-ptk-2012/1376-dampak-dan-solusi-perkembangan-teknologi-dan-informasi
diakses pada tanggal 25 Januari 2012
Apendiks
Masyarakat tradisional yang memanen padi dengan cara
tradisional dan masyarakat semi modern yang memanen parimenggunakan mesin
perontok.
Pengolahan lahan sawah masyarakat tradisional dan
modern
Cara pengajaran pada zaman dahulu lebih memasyarakat
dan pada masyarakat modern lebih individual.
Model rumah jaman dulu dan sekarang
Anak kecil yang
sudah mengenal HP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar