Rabu, 13 November 2013

Makalah Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi dan Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis


Karya Tulis Ilmiah
Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi dan Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis







Oleh :
Intan Cahyaning Putri
XII IPS 2
18



SMA NEGERI 1 PURI MOJOKERTO
Jalan Jayanegara Nomor 02 Telp/Fax : (0321) 322636
2012 / 2013


Halaman Persetujuan

Karya tulis oleh      : Intan Cahyaning Putri
Judul                      : Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi dan Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diujikan.


Tanda tangan
Pembimbing


Dra. Listijorini
NIP. 19570129 198303 2 003                                                           Februari 2013


 ii



Halaman Persembahan

“Hendaklah semua dibuat sesederhana mungkin, tetapi bukan asal sederhana.“
Albert Einstein
“Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.”
Albert Einstein
“Jangan mencoba menjadi orang sukses, jadilah orang yang bernilai.”
Albert Einstein
 “Jika seseorang berbuat baik karena mereka takut hukuman dan mengharapkan hadiah, maka orang tersebut berada dalam penyesalan yang besar.”
Albert Einstein
“Hidup adalah suatu petualangan yang menegangkan atau tidak sama sekali.”
Alicia Park
“Penyakit mematikan bisa sembuh hanya dengan kemampuan kita untuk melawannya.”
Dikutip dari autobiografi Lance Armstrong
 “Jika anda tidak ingin melangkah melampaui apa yang telah anda kuasai, maka anda tidak akan pernah tumbuh”
Martha Roger
“Orang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah membuat kemajuan.”
Theodore Roosevelt
“Hidup kita terlalu singkat untuk menunggu.”
Tom Stephenson


iii



 
 
Abstraksi

“Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi dan Pola Kehidupan Masyarakat Desa Pakis”
Oleh :
Intan Cahyaning Putri  / 18 / XII IPS 2

Perkembangan teknologi pada masyarakat desa Pakis saat ini sudah mulai merambah ke segala bidang kehidupan. Misalnya dalam pekerjaan sehari-hari, masyarakat sudah menggunakan mesin-mesin yang lebih modern dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama untuk menghemat tenaga, waktu, dan bahkan mungkin biaya. Selain itu, dalam bidang komunikasi dan transportasi, masyarakat desa Pakis juga sudah mengenal dan menggunakan alat-alat komunikasi dan transportasi yang lebih maju. Dengan perkembangan dalam segala bidang seperti saat ini, masyarakat desa Pakis akan lebih giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang semakin mahal karena kebutuhan-kebutuhan sekunder akan barang-barang yang dulu dianggap mewah seperti handphone dan mobil atau sepeda motor meningkat  untuk membuktikan kepada masyarakat lain (tetangga) bahwa mereka adalah masyarakat modern, masyarakat kelas atas, dll. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi tanpa disertai kesadaran dari individu tentang kegunaan barang-barang modern atau teknologi maju bagi dirinya sendiri atau alasan tentang “seberapa pentingkah guna alat tersebut untuk kehidupannya?” akan memicu persaingan antar individu dan dapat menimbulkan konflik. Persaingan dalam hal ini juga bisa mengakibatkan kecurangan antar individu atau kelompok dalam mencapai tujuan hidup atau taraf hidup modern agar dianggap sebagai masyarakat kelas atas. Masyarakat juga akan terpengaruh oleh pola hidup konsumtif karena semakin lama akan bermunculan produk-produk baru dengan teknologi yang lebih maju. Dewasa ini, masyarakat bahkan menjadi  jarang berinteraksi secara langsung karena adanya handphone. Dengan memiliki handphone atau barang-barang yang berteknologi tinggi lain, individu akan lebih sering melakukan pekerjaannya sendiri tanpa mengganggu atau meminta bantuan dari individu lain. Hal ini menyebabkan individu akan lebih jarang berkomunikasi dengan individu lain atau lebih memilih berkomunikasi secara tidak langsung daripada harus menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk menemui individu lain dan berkomunikasi secara langsung. Cara atau pemikiran tersebut memang lebih menghemat waktu dan biaya, tetapi jika dilakukan secara terus menerus akan berakibat pada sikap individualisme. Sikap individualisme pada masyarakat desa Pakis memang belum benar-benar terlihat, tetapi anggapan-anggapan seperti “waktu adalah uang”, “orang lain tidak lebih baik dari saya”, atau rasa “tidak ingin merepotkan orang lain” sudah tertanam bahkan secara tidak langsung sudah ditiru oleh anak-anak dalam lingkungan tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan interaksi dan pola kehidupan pada masyarakat desa Pakis sebelum tersentuh oleh modernisasi atau perkembangan teknologi yang lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada sikap individualisme. Hal ini juga akan bisa diatasi dengan adanya filter yang ditanamkan sejak dini melalui pengajaran dalam bidanga agama, pengajaran di sekolah, penanaman sifat dan sikap oleh orang tua dan lingkungan, dan juga penanaman pendidikan berkarakter bangsa.


Kata kunci : Interaksi

 iv

 
Kata Pengantar

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya karya tulis ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam karya tulis ini, penulis membahas mengenai “Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Interaksi Masyarakat dan Pola Kehidupan Desa Pakis”. Suatu permasalahan yang dialami oleh masyarakat di Negara berkembang.
Karya tulis ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai pengaruh kemajuan teknologi terhadap interaksi dan pola kehidupan masyarakat yang sangat diperlukan dengan harapan bahwa masyarakat dapat mengetahui seberapa besar pengaruh kemajuan teknologi pada masa sekarang dan bagaimana cara mengatasinya sehingga masyarakat bisa memanfaatkan kemajuan teknologi secara maksimal tanpa melupakan atau meninggalkan jati diri bangsa. Karya tulis ini juga dibuat untuk memenuhi tugas akhir penulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dalam proses penyusunan karya tulis ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang terhormat :

1.        Dra. Listijorini selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia.
2.        Orang tua dan saudara tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun materil kepada penulis.
3.        Rekan-rekan XII IPS 2 SMA Negeri 1 Puri Mojokerto yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan karya tulis ini.
Dan hanya kepada Tuhan YME penulis memohon doa sehingga bantuan dari berbagai pihak bernilai ibadah.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sehingga hanya yang demikian saja yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan karya tulis selanjutnya.
Demikian karya tulis ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.



Mojokerto, 01 Februari 2013
Penulis

v



Daftar Isi

Halaman Judul                                                                                                        i
Halaman Persetujuan                                                                                              ii
Halaman Persembahan                                                                                           iii
Abstraksi                                                                                                                iv
Kata Pengantar                                                                                                       v
Daftar Isi                                                                                                                vi
BAB I PENDAHULUAN                                                                                    1
1.1  Latar Belakang                                                                                        1
1.2  Rumusan Masalah                                                                                   2
1.3  Tujuan                                                                                                     2
1.4  Metode Penelitian                                                                                   3
BAB II PEMBAHASAN                                                                                      4
2.1 Perkembangan teknologi di desa Pakis                                                   4
2.2 Pengaruh   perkembangan   teknologi  terhadap   interaksi  dan   pola
      perilaku masyarakat desa Pakis                                                               6
2.3 Interaksi   dan   pola   kehidupan  masyarakat  desa  Pakis  sebelum
      adanya     modernisasi    atau    perkembangan    teknologi    seperti
      sekarang ini                                                                                             18
2.4 Solusi                                                                                                      19
BAB III PENUTUP                                                                                              21
3.1 Kesimpulan                                                                                             21
3.2 Saran                                                                                                       21
Daftar Pustaka                                                                                                        23
Apendiks                                                                                                                24


vi



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi. Teknologi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan manusia.
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih. Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya, kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak.
Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat ini, pepatah yang menyatakan bahwa “Dunia tak selebar daun kelor” sepantasnya berubah menjadi “Dunia seakan selebar daun kelor”. Hal ini disebabkan karena semakin cepatnya akses informasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di daerah lain atau bahkan di negara lain, misalnya Amerika Serikat walaupun kita berada di Indonesia.
Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Teknologi lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin canggih seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi penambahan fungsi teknologi yang semakin memanjakan kehidupan manusia.
Di awal kemunculannya, teknologi canggih hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-benar membutuhkannya demi kelancaran pekerjaan mereka. Namun, seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi telah dirasakan oleh semua kalangan baik yang benar-benar membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan tak terkecuali pada masyarakat desa Pakis.
Masyarakat desa Pakis yang juga tersentuh oleh perubahan yang berupa perkembangan teknologi, masyarakat menjadi lebih modern. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini juga menimbulkan dampak baik positif maupun negativ.
Berdasarkan argumentasi di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang pengaruh kemajuan teknologi terhadap interaksi dan pola kehidupan masyarakat di desa Pakis.
1.2        Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimanakah perkembangan teknologi di Desa Pakis saat ini?
1.2.2        Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap interaksi masyarakat di Desa Pakis?
1.2.3        Bagaimanakah interaksi masyarakat sebelum adanya perkembangan teknologi seperti sekarang?
1.2.4        Apa solusi untuk mengatasi masalah tersebut?
1.3        Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah
1.3.1        Untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan teknologi di Desa Pakis saat ini.
1.3.2        Untuk mengetahui apa pengaruh perkembangan teknologi terhadap interaksi dan pola hidup masyarakat Desa Pakis.
1.3.3        Untuk mengetahui dan membandingkan bagaimana interaksi dan pola kehidupan masyarakat Desa Pakis saat ini setelah adanya perkembangan teknologi dan sebelum adanya perkembangan teknologi.
1.3.4        Untuk mengetahui cara berinteraksi dengan baik dan benar di tengah perkembangan teknologi.
1.4        Metode Penelitian
Metode yang dipakai dalam penulisan karya tulis ini adalah studi pustaka, pengamatan, dan wawancara.
1.4.1        Studi Pustaka
Karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan mengambil data dan informasi dari buku-buku tentang interaksi masyarakat ditengah perkembangan teknologi yang pesat.
Selain itu penulis juga mengambil data dan informasi dari majalah-majalah dan internet yang berkaitan dengan tema pada karya tulis ini.
1.4.2       Pengamatan atau Observasi
Karya tulis ini menggunakan metode pengamatan atau observasi yaitu dengan mengamati interaksi masyarakat desa Pakis di tengah perkembangan teknologi saat ini.
Pengamatan ini dilaksanakan selama 21 hari yaitu pada tanggal 24 Desember 2012 sampai 13 Januari 2013 di desa Pakis kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto.
Pengamatan ini meliputi :.
o   Penggunaan perkembangan teknologi oleh masyarakat di desa Pakis.
o   Pengaruh penggunaan teknologi terhadap pola perilaku dan kebiasaan di desa Pakis.
o   Pengamatan pada beberapa penduduk yang berusia lanjut  di desa Pakis dan sudah tinggal di desa Pakis sejak lahir.

BAB II
PEMBAHASAN

Obyek yang diamati
Hasil
1.      Perkembangan teknologi pada masyarakat desa Pakis
Hampir pada semua bidang kehidupan. Misalnya dalam bidang profesi, transportasi, komunikasi, dll.
2.      Pengguna teknologi modern pada masyarakat desa Pakis.
Semua lapisan masyarakat tanpa memandang usia.
3.      Pengaruh perkembangan teknologi terhadap kebiasaan, gaya hidup, dan interaksi masyarakat desa Pakis
Masyarakat menjadi cenderung menggantungkan diri dan menganggap teknologi yang dimiliki dan digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan selain ekonomi.

2.1    Perkembangan teknologi di desa Pakis
Teknologi dalam kamus umum bahasa Indonesia berarti pengetahuan atau ilmu mengenai teknik. Pada era modern seperti saat ini, teknologi sudah berkembang pesat dengan adanya penemuan oleh ilmuwan-ilmuwan yang berhasil membuat inovasi untuk menemukan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan dan bisa membantu atau mempermudah manusia dalam melakukan sesuatu.
Kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia, bukan hanya di daerah asal penemu. Tetapi juga di seluruh dunia. Dalam hal ini Negara maju memiliki peran penting sebagai kiblat dari modernisasi. Negara maju yang memiliki standart modern yang menginfeksi masyarakatdan Negara-negara di seluruh dunia dengan pengaruhnya yang besar apalagi kepada negara-negara berkembang
 Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang tentu saja perkembangannya menuju kearah kemajuan atau modernisasi dalam segala bidang kehidupan. Seluruh daerah di pelosok negeri ini sudah mulai atau bahkan sudah benar-benar terinfeksi oleh modernisasi yang cenderung kearah westernisasi sehingga dalam hal ini akan menimbulkan efek-efek negatif yang nyata dalam pola kehidupan masyarakat itu sendiri.
Tidak terkecuali di desa Pakis kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto. Di desa ini juga sudah terkena modernisasi hampir dalam segala bidang kehidupan yang mengubah cara-cara lama atau tradisional dalam melakukan banyak hal menjadi lebih mudah dan efisien.
Misalnya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, perkembangan teknologi mengubah cara penduduk desa setempat dalam bercocok tanam yang dahulu menggunakan kerbau atau sapi dalam membajak sawah mereka berubah dengan menggunakan traktor.
Pada bidang komunikasi, hampir seluruh lapisan masyarakat telah memiliki handphone model terbaru dengan vitur-vitur canggih. Baik anak-anak sampai orang dewasa semua memiliki alat komunikasi portable ini.
Jika pada zaman dahulu belum ada televisi, bahkan untuk mendengarkan radio pun hampir seluruh warga dalam satu RW mendengarkan radio bersama setiap malam di salah satu rumah warga yang memiliki radio. Hal ini terjadi karena saat itu radio adalah barang yang sangat mewah dan tidak semua orang bisa membeli.
Pada bidang transportasi, jika pada zaman dahulu pemilik sepeda motor adalah orang-orang dari kalangan atas, tetapi sekarang semua keluarga memiliki sepeda motor. Bahkan ada beberapa keluarga yang setiap anggota keluarganya memiliki satu sepeda motor.
Mobil yang dulu barang mewah, sekarang sudah menjadi sebuah kebutuhan sekunder paling atas dan telah banyak dimiliki warga desa Pakis.
Dalam hal model rumah, warga desa Pakis juga sudah memiliki model rumahnya sendiri. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya rumah-rumah model lama yang direnovasi menjadi rumah-rumah dengan model yang lebih modern.
Cara yang digunakan warga desa Pakis dalam melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak atau membersihkan rumah juga sudah modern. Yaitu yang dulu memasak menggunakan kayu bakar, sekarang sudah menggunakan kompor gas. Membersihkan karpet yang dulu harus dicuci beberapa hari sekali agar karpet tetap terjaga kebersihannya, sekarang tinggal disedot dengan vacuum cleaner yang bisa mempertahankan kebersihan karpet dari debu lebih lama.
Jika dillihat dari beberapa contoh diatas, maka masyarakat desa Pakis kecamatan Trowulan tergolong memiliki kemajuan yang cukup pesat mengingat cara-cara dan peralatan-peralatan yang digunakan sudah sangat lebih modern dan lebih menghemat waktu, tebaga, dan biaya.

2.2    Pengaruh perkembangan teknologi terhadap interaksi dan pola perilaku masyarakat desa Pakis
   Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.
Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari tindakan tersebut menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi persaingan dan pertikaian.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
a.       Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung (face to face) maupun tidak langsung atau sekunder. Yakni kontak sosial yang dilakukan melaui perantara, seperti melalui telepon, orang lain, surat kabar, dan lain-lain. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
b.      Adanya Komunikasi Sosial
yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.
Interaksi sosial merupakan suatu proses yang dapat memberikan pola interaksinya. Pola interkasi sosial merupakan bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang bersifat dinamis dan mempunyai pola tertentu. Pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)      Didasarkan atas kedudukan sosial (status) dan peranannya.
2)      Merupakan suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan tadi.
3)      Mengandung dinamika. Artinya dalam proses interaksi sosial terdapat berbagai keadaan nilai sosial yang diproses, baik yang mengarah pada kesempurnaan maupun kehancuran.
4)      Tidak mengenal waktu, tempat, dan keadaan tertentu. Berarti interaksi sosial dapat teriadi kapan dan dimanapun, dan dapat berakibat positif atau negatif terhadap kehidupan masyarakat.

Dari pola-pola tersebut, berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu:
1)      Pola interaksi individu dengan indiuidu
Dalam mekanismenya, interaksi ini dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan yang  mengakibatkan munculnya beberapa fenomena, seperti: jarak sosial, perasaan simpati dan antipati, intensitas dan frekuensi interaksi.

2)      Pola ini merupakan bentuk hubungan antara individu dengan individu sebagai anggota suatu kelompok yang menggambarkan mekanisme kegiatan kelompoknya. Dimana setiap perilaku didasari kepentingan kelompok, diatur dengan tatacara yang ditentukan kelompoknya, dan segala akibat dari hubungan merupakan tanggung jawab bersama.

3)      Pola interaksi kelompok dengan kelompok
Hubungan ini mempunyai ciri-ciri khusus berdasarkan pola yang tampak. Pola interaksi antar kelompok dapat terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama, termasuk juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, institusi, partai, organisasi, dan lainnya.

Diantara kelebihan, pasti ada suatu kekurangan yang selalu menemani. Begitu pula yang terjadi pada perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang telah ditinjau dari berbagai aspek yang telah terjadi. Perubahan yang drastis sangat dirasakan dengan adanya ledakan yang ditimbulkan dari perubahan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga menjadikan suatu tahapan negara untuk menjadi berkembang secara globalisasi. Tanpa disadari, suatu hal yang dahulu menjadi penghalang informasi sedikit demi sedikit mulai rapuh dan masyarakat zaman sekarang semakin leluasa memperoleh informasi dalam berbagai bentuk dan demi berbagai kepentingan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, masyarakat sekarang lebih tanggap tentang apa yang sedang berkembang dan tentunya menjadi kritis. Dan cara pandang yang digunakan setiap masyarakat relatif lebih bervariasi dan mempengaruhi gaya hidup hingga sampai pada perubahan kebudayaan suatu negara.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita sendiri membutuhkan komunikasi dengan sesama atau antara satu orang dengan orang lain. Melalui media komunikasi yang kita rasakan pada masa kini, kemudahan – kemudahan yang datang begitu banyak dan mempermudah jaringan hubungan sosial dengan seseorang, kelompok / komunitas, bahkan dengan orang lain yang dianggap masih asing dalam kehadirannya pada kehidupan kita. Akan tetapi dapat kita terima dengan minimnya rasa canggung. Melalui media kita dapat mendeskripsikan keadaan kita sesuai dengan sebenarnya atau berbanding terbalik, dengan demikian kita lebih nyaman berhubungan dengan orang lain melalui media dan kita merasa nyaman dengan yang terjadi. Keadaan yang terjadi biasanya tergantung pada keadaan sesaat, dan setelah itu menghilang karena tidak ada keterikatan yang mendalam pada suatu hubungan yang terjadi melalui media komunikasi dan informasi.
Arus yang mengalir dengan deras pada kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menyebabkan terjadinya pada perubahnya nilai – nilai pelestarian dan ciri khas budaya yang terdapat pada suatu daerah yang sudah ada sejak dahulu kala. Banyak sekali penyebaran dan masuknya kebudayaan atau kebiasaan dari negara lain yang masuk ke dalam kebudayaan Indonesia. Penyebab yang terjadi dari keadaan tersebut dikarenakan luasnya pengetahuan yang didapat oleh perkembangan media teknologi komunikasi dan informasi, dan tanpa kita sadari kita telah larut dalam kebudayaan orang lain yang sudah menjadi kebiasaan setiap hari. Contoh saja dalam hal memberi salam, sebagai orang Indonesia yang selalu menjunjung ramah tamah dan norma kesopanan, kita hanya dapat memberikan salam / jabat tangan sebagai hal yang biasa jika bertemu dengan orang lain. Kebiasaan tersebut telah dilupakan bagi segelintir orang, mereka lebih merasa nyaman dengan memberikan ciuman pipi kepada orang lain seperti dengan kebiasaan orang barat. Hal demikian sangat bertentangan dengan kebudayaan yang dianut di Indonesia, dengan demikian, pengaruh budaya sangat berpengaruh dan mempengaruhi akibat pertumbuhan media komunikasi dan informasi tanpa batas dan tak terkendai.
            Pengaruh besar yang terjadi oleh adanya kehadiran media komunikasi dan informasi juga memberikan dampak yang sangat besar bagi para sistem perpolitikan di negara ini. Hal ini dilihat merupakan suatu wadah dan cara untuk mensosialisasikannya kepada masyarakat. Melihat kembali fungsi dan kegunaan media yang merupakan suatu saluran yang dapat menjangkau masyarakat / sebagai media massa yang memproduksi dan menyebarkan informasi tanpa memandang ruang dan waktu, serta berbagai kalangan dapat dengan mudah mencari dan menemukan guna memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan.
Melihat suatu keuntungan dan kemudahaan yang didapati dalam media komunikasi dan informasi, para politisi mulai memaksimalkan dalam penggunaanya untuk kepentingan menyebarkan gagasan atau melancarkan taktik perpolitikan guna memperoleh simpati dari kalangan masyarakat semaksimal mungkin. Contoh saja pada saat masa – masa pemilu presiden atau gubernur, media tanpa disadari telah dijadikan sebagai senjata untuk berkampanye secara gencar untuk meyakinkan masyarakat dan memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, media juga digunakan sebagai alat pencitraan lembaga politik atau personal agar dapat mempersuasi masyarakat luas.
Lembaga politisi menggunakan periklanan, pembukaan forum – forum wacana, atau menjadikan perbincangan suatu masalah dengan arahan ke dalam dunia politik. Melalui cara – cara seperti itu, sedikit demi sedikit pengaruh kepada masyarakat dapat tersalurkan dengan baik sebagai media media persuasi yang cukup optimal. Tidak hanya melalui orasi, kampanye secara nyata, melakukan orasi dan kampanye dalam media juga dapat menghasilkan yang maksimal bahkan sangat terarah sasaran dan tujuan yang ingin disampaikan.
Pemanfaatan dan penggunaan yang maksimal dapat memperoleh hasil yang optimal pula, tinggal siapa yang dapat menggunakannya secara baik dan benar tanpa melanggar peraturan yang telah ditentukan sebelumnya. Masyarakat juga harus memiliki jiwa yang kritis dan tidak hanya menelan segala sesuatu yang tersebar dalam media komunikasi dan informasi secara mentah – mentah, harus menela’ah secara benar dan mengetahui maksud dan tujuan yang tersurat atau tersirat. Sehingga tidak hanya menjadi pengguna yang apa adanya, tetapi harus menjadi pengguna yang cerdas dan cermat. Apabila dampak yang terjadi itu memiliki arus positif dapat digunakan, sedangkan jika dampak itu negatif sebaiknya tidak digunakan atau ditiru dalam kehidupan sehari – hari.
Menurut penelitian yang dilakukan penulis selama 21 hari atau tiga minggu, yaitu pada tanggal 24 Desember 2012 sampai 13 Januari 2013, penulis menyimpulkan beberapa yang mencolok akan perubahan cara interaksi dan pola perilaku masyarakat desa Pakis. Beberapa hal tersebut secara konkrit antara lain yaitu :
1.      Rasa persaingan yang tinggi karena ingin menjadi masyarakat kelas atas atau masyarakat modern, karena predikat sebagai masyarakat kelas atas adalah pengakuan dari masyarakat lain yang ada disekelilingnya. Dalam hal ini akan timbul rasa ingin memamerkan apa yang mereka miliki yang mereka anggap sebagai milik masyarakat kelas atas supaya masyarakat atau individu lain menganggap mereka sebagai masyarakat kelas atas.
2.      Masyarakat menjadi lebih bersifat konsumtif dalam memenuhi keinginan hidupnya, bukan memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan karena adanya rasa persaingan antara individu satu dengan individu lainnya yang mengakibatkan keinginan individu untuk selalu menjadi pemenang dan memiliki apapun yang tidak dimiliki oleh individu lain dan atau memiliki sesuatu yang baru lebih dulu dari siapapun yang dianggap sebagai saingannya.
3.      Kurangnya solidaritas dan kebersamaan karena adanya persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk menjadi masyarakat modern. Persaingan dalam hal ini bisa menyebabkan konflik karena adanya rasa iri yang timbul akibat tidak bisa menerima kekalahan.
4.        Egois karena adanya Vested Interest atau kepentingan-kepentingan pribadi yang berupa ketakutan akankegoyahan status social yang sudah didapat oleh orang-orang kalangan atas di desa Pakis. Hal ini menimbulkan tertutupnya orang kalangan atas hanya dengan orang kalangan atas. Atau lebih sederhananya yaitu adanya kelompok-kelompok social yang membagi masyarakat menjadi golongan masyarakat kelas atas dan golongan masyarakat kelas bawah di desa Pakis.
5.        Individualis karena kurangnya komunikasi secara langsung antar individu yang disebabkan oleh lengkapnya fasilitas yang dimiliki untuk menunjang komunikasi jarak jauh dan menunjang masyarakat untuk mengerjakan pekerjaan masing-masing. Dalam hal ini, kelengkapan teknologi juga mengakibatkan rasa tidak membutuhkan orang lain karena adanya teknologi yang bisa membantu pekerjaan dan menghemat tenaga sehimgga muncul anggapan tidak membutuhkan orang lain.
6.        Masuknya budaya asing melalui teknologi modern seperti televisi, internet, atau teknologi komunikasi yang lain menyebabkan kesalah pahaman antara modernisasi dan westernisasi dalam lingkungan masyarakat. Tidak dipungkiri, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat desa Pakis akan pendidikan. Paham-paham (pola pikir) orang tua tertanam sejak dini pada pikiran anak-anak mereka. Misalnya jika orang tuanya petani dan peternak sapi, anak-anak mereka akan diajarkan untuk membantu orang tua mereka ke sawah dan mencari rumput. Hal ini memang baik, tetapi secara tidak langsung dalam pikiran anak akan tertanam anggapan bahwa apapun yang si anak lakukan dalam bidang pendidikan pada akhirnya mereka akan ke sawah dan mencari rumput untuk sapi-sapi mereka juga tanpa melakukan hal lain yang lebih dari apa yang mereka bayangkan.
7.        Pengaruh anggapan westernisasi adalah modernisasi membawa dampak yang buruk dalam kehidupan masyarakat. Lunturnya jati diri bangsa seperti nilai religi, kesopanan, dll. Pada zaman modern seperti sekarang ini, informasi bisa menyebar dengan sangat cepat. Kemajuan teknologi tentu saja mendukung dalam hal ini. Penyalahgunaan kemajuan teknologi juga menjadi sebuah tantangan bagi masyarakat pada zaman modern untuk mempertahankan jati diri bangsa. Tetapi pada kenyataannya, masyarakat di desa Pakis menerima begitu saja apa yang mereka dapatkan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Gaya hidupp yang ditunjukkan insan pertelevisian adalah gaya hidup yang kebarat-baratan yang terkadang sangat jauh dengan jati diri bangsa Indonesia termasuk desa Pakis. Gaya hidup yang seperti itu sangat mudah diterima dan ditiru oleh masyarakat. Seperti pakaian yang terlalu minim, gaya hidup berfoya-foya, dan penggunaan minuman keras atau narkotika juga sangat gampang merasuk dan ditiru oleh masyarakat desa Pakis. Meskipun tidak semua masyarakat meniru hal-hal tersebut. Tetapi pada kennyataannya hal tersebut telahmembawa pengaruh buruk terhadap sebagian masyarakat desa Pakis.
8.        Ketergantungan. Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya  seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain gamesyang ada.
9.        Violence and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer. Karena segi isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan berbagai macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang menunjukan kekezaman dan kesadisan. Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan. Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang di mainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan).
10.    Pornografi. Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
11.    Antisocial Behavior. Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah komputer saja. Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
12.    Malas belajar dan mengerjakan tugas. Penggunaaan komputer juga menimbulkan dampak negatif dalam dunia pendidikan. Seseorang terutama anak-anak yang terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer dari pada mengerjakan tugas atau belajar.
13.    Perubahan Tulisan Tangan. Dengan kemudahan dan kepraktian yang diberikan oleh komputer, terutama dalam hal menuliskan suatu text, membuat seseorang cenderung memilih untuk mengetik daripada harus menulis secara manual. Akibatnya, lama kelamaan seseorang akan mengalami perubahan tulisan, dari yang dulunya rapih, sampai akhirnya menjadi tulisan yang berantakan dan sulit dibaca, Hal tersebut karena mereka tidak lagi terbiasa untuk menulis secara manual.

Dari contoh-contoh konkret dampak perkembangan teknologi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak negative yang dapat dikelompokkan menjadi berikut :
1.        Disintegrasi masyarakat
Disintegrasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian dari suatu kebulatan. Mac Iver mengatakan bahwa perubahan social (perkembangan teknologi, modernisasi, atau dan globalisasi) yang terjadi dalam masyarakat berakibat kepada keseimbangan hubungan social. Dengan kata lain, perubahan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hubungan social. Hal ini karena dalam kenyataannya unsure-unsur social dalam masyarakat tidak selalu bersifat adjustive (dapat menyesuaikan diri) terhadap perubahan. Perubahan tersebut adalah perubahan terhadap norma-norma dan nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi karena lembaga kemasyarakatan.
2.    Ketertinggalan budaya (Cultural Lag)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh penulis dan hasil dari studi pustaka, masyarakat desa Pakis yang sedang mengalami perubahan tidak semua bisa mengikuti perubahan. Pertumbuhan atau perkembangan teknologi berkembang lebih cepat dari daya terima masyarakat akan perkembangan yang masuk.
2.        Keterkejutan budaya (Cultural Shock)
Ketidak sesuaian unsur-unsur yang saling berbeda, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan social yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang berasngkutan. Budaya yang masuk pada suatu wilayah tidak selalu sesuai engan apa yang diharapkan masyarakat, sehingga kondisi seperti ini bisa menimbulkan keguncangan budaya.

3.        Masalah social
Dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan dan harapan, serta masyarakat ingin mencari solusinya. Masalah social sebagai salah satu dampak perubahan social perkembangan teknologi adalah :
-      Kenakalan remaja
-      Kriminalitas
-      Prostitusi
-      Kemiskinan
-      Pergolakan daerah

2.3    Interaksi dan pola kehidupan masyarakat desa Pakis sebelum adanya modernisasi atau perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
Setiap orang bergaul dengan orang lain hari demi hari.Kita berbicara dengan orang lain ,berslaman,atau bahkan bermusuhan.Semua tindakan yang bercirikan resiprokal (timbale balik).Tindakan ini dinamakan interaksi social.Interaksi social merupakan intisari kehidupan social,yang artinya kehidupan social tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Kegiatan belajar dalam kelas, hingar bingar pabrik, mahasiswa berdemonstrasi, sampai suasana ramai perdagangan dipasar, tidak lain merupakan interaksi social. Karena bercirikan resiprokal, interaksi social terwujud dalam aksi dan reaksi. Interaksi berawal dari tindakan seseorang. Tindakan itu mengundang orang lain untuk menanggapinya.Demikian halnya dengan interaksi yang terjadi dalam masyarakat sebelum adanya perkembangan teknologi di wilayahnya,yaitu di Desa Pakis,Kecamatan Trowulan.
Sulit mengatakan kapan pertama kali Indonesia pada umumnya dan desa Pakis pada khususnya tersentuh oleh perkembangan teknologi. Tetapi sejak zaman penjajahan pun Indonesia sedikit demi sedikit telah mengalami perkembangan dalam bidang teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa penjajah-penjajah yang menjajah Indonesia juga memiliki kontribusi dengan membawa sesuatu yang dulu belum dikenal sama sekali oleh masyarakat pribumi menjadi suatu yang hingga sekarang masih berpengaruh. Misalnya system pendidikan SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun yang merupakan peninggalan Jepang. Indonesia juga mewarisi peninggalan Belanda yang berupa industrialisasi penggilingan tebu pada zaman penjajahan Belanda.Sistem penyimpangan uang atau biasa disebut bank,hal itu merupakan peninggalan dari penjajahan Belanda.Semua hal yang telah dijelaskan diatas seakan secara bertahap merubah system kehidupan masyarakat Indonesia,Secara berangsur-angsur kehidupan masyarakat mulai berubah,khususnya di Desa Pakis,dan umumnya dimasyarakat Indonesia.
Dapat kita ketahui bahwa sebelum adanya teknologi yang berkembang secara cepat,secepat penyebaran informasi pada zaman sekarang bahwa masyarakat Desa Pakis masih memiliki tradisi yang sangat kental dari peninggalan kerajaan-kerajaan Majapahit dulu,seperti adanya kegiatan syukuran dipemakaman,atau ditempat-tempat yang dianggap keramat,serta pohon-pohon besar yang dianggap keramat atau biasa disebut Andil.Masyarakat setempat melakukan syukuran tersebut untuk meminta keselamatan jika Desa tersebut mengalami sebuah masalah yang berhubungan dengan teror0teror mistik.Kelancaran jika Desa tersebut akan melaksanakan suatu acara entah itu perkawinan, khitanan, atau pun memperingati hari kelahiran Desa tersebut. Rejeki jika orang tersebut percaya dengan kekuatan- kekuatan yang bisa terwujud.
Tidak hanya demikian,namun interaksi masyarakat desa Pakis sebelum adanya perkembangan teknologi yang masuk diwilayahnya,masyarakat sangat akrab, dalam bahasa Sosiologi disebut Gemeinscaft atau Paguyuban, paguyuban adalah kelompok atau kehidupan bersama dimana para anggotanya diikat oleh suatu hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal, dan didasarkan pada perasaan cinta atau perasaan batin yang kuat.
2.4    Solusi
Solusi untuk meminimalisasi dampak negatif tersebut yaitu dengan menambah kesadaran masyarakat desa Pakis akan pentingnya mempertahankan jati diri bangsa. Jati diri bangsa yang meliputi nilai religious, humanis, Naturalis, Terbuka, Demokratis, Integrasi dan harmoni, Nasionalisme dan patriotism, berkomitmen terhadap kebenaran, jujur dan adil, professional, beriptek, berjiwa cultural, serta berjiwa seni dan estetika harus benar-benar dijaga dengan baik. Masyarakat desa Pakis harus membuat sebuat filter diri dalam menerima dampak dari perkembangan teknologi.
Hal ini harus ditanamkan oleh para orang tua kepada anak-anak mereka sejak dini. Mereka harus menanamkan jiwa religius supaya perkembangan teknologi bisa diselaraskan dengan nilai-nilai religius yang berintegrasi dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang sudah tertanam sejak dulu.
Pengawasan orang tua juga sangat berperan penting dalam hal ini. Ketika seorang anak terbiasa dengan pengawasan orang tua, lama-kelamaan mereka juga akan terbiasa untuk tidak melakukan penyalahgunaan-penyalahgunaan fungsi teknologi meskipun tidak sedang diawasi.
Selain itu, bidang pendidikan juga berperan penting dalam hal ini. Dengan penanaman pendidikan berkarakter bangsa di sekolah-sekolah juga akan meningkatkan kesadaran diri para murid yang akan menular ke masyarakat luas.
Dalam hal ini, seluruh warga masyarakat harus ikut ambil bagian. Norma-norma yang diterapkan masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis harus dilestarikan dan dijalankan dengan tegas supaya  penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa secara tegas diberi sanksi. Ini akan memberikan efek jera pada masyarakat desa Pakis.
Adanya penyuluhan dan pengarahan juga perlu dilaksanakan mengingat kurangnya atau salahnya pengertian masyarakat desa Pakis tentang Teknologi.


BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka dapat disimpulakan bahwa teknologi di desa Pakis sudah berkembang jauh lebih modern dari sebelumnya. Perkembangan teknologi tersebut mencakup dalam segala bidang kehidupan, baik alat-alat penunjang profesi, alat-alat komunikasi, transportasi, dll.
Hal ini merupakan suatu kemajuan sehingga masyarakat desa Pakis bisa lebih produktif dan lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Tetapi hal ini juga menimbulkan kurangnya interaksi masyarakat dan lunturnya jati diri bangsa. Masyarakat lebih bersikap individualis dan bersifat konsumtif.
Hal ini jelas sangat berbeda dengan keadaan masyarakat sebelum masyarakat mengenal teknologi seperti saat ini. Masyarakat desa Pakis pada zaman dulu lebih menjunjung tinggi kebersamaan serta toleransi.
Untuk mengatasi hal ini, perlu dipikirkan secara matang karena semakin lama teknologi juga semakin merajalela. Salah satu cara agar bisa mengatasi dampak dari kemajuan teknologi yaitu dengan penanaman jati diri bangsa oleh orang tua kepada anaknya sejak dini serta pengawasan yang harus dilakukan oleh orang tua. Dengan kesadaran akan jati diri bangssa yang ditanamkan oleh orang tua sejak dini akan dengan sendirinya bisa menjadi filter dalam menerima dampak dari perkembangan teknologi.

3.2        Saran
Bagi masyarakat secara luas pada umumnya dan masyarakat desa Pakis pada khususnya, agar bisa menjaga eksistensi bangsa dengan lebih member filter pada diri masing-masing supaya bisa menghadapi dampak dari perkembangan teknologi yang semakin maju.
Bagi siswa SMA Negeri 1 Puri, supaya bisa menggunakan teknologi semaksimal mungkin dalam menunjang pendidikan tetapi dengan control diri dan meningkatkan kesadaran siswa SMA Negeri 1 Puri akan bahayanya dampak yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan teknologi.
Bagi guru SMA Negeri 1 Puri supaya bisa memaksimalkan penggunaan teknologi pada proses belajar-mengajar yang diikuti dengan pengontrolan kepada siswanya dan penanaman kesadaran diri kepada siswa.




Daftar Pustaka

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Wartono, Tarisius dkk. 2007. Sosiologi 3. Jakarta : Yudhistira
Sarwono, S.W.. 2001. Psikologi Sosial – Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka




Apendiks


Masyarakat tradisional yang memanen padi dengan cara tradisional dan masyarakat semi modern yang memanen parimenggunakan mesin perontok.




Pengolahan lahan sawah masyarakat tradisional dan modern





 Cara pengajaran pada zaman dahulu lebih memasyarakat dan pada masyarakat modern lebih individual.


 Model rumah jaman dulu dan sekarang


Anak kecil yang sudah mengenal HP






Tidak ada komentar:

Posting Komentar